Secaraharfiah, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata "akidah" berarti "kepercayaan dasar atau keyakinan pokok", sedangkan kata "akhlak" berarti "budi pekerti atau kelakuan".[1] Thoha, dkk., mengungkapkan pula bahwa kata "aqoid" merupakan jamak dari "akidah" yang berarti "kepercayaan".
9FJUb. Rukum iman merupakan hal yang wajib kita ketahui dan amalkan. Rukum iman yang ke 5 adalah iman kepada hari akhir. Kalau kita membicarakan tentang hari akhir pasti ada banyak hal yang kita pikirkan. Manusia tidak tahu kapan pastinya hari kiamat atau hari akhir itu akan datang, hanya Allah lah yang tahu pastinya Dengan beriman kepada hari akhir memiliki banyak manfaat bagi kita. Salah satunya tentu menambah keimanan kita. Lalu bagaimana pengertian dan apa saja fungsi beriman kepada Hari Akhir? Sebelumnya kan kita sudah bahas tentang pengertian Iman Kepada Rasul Allah, selanjutnya kita akan belajar mengenai materi Iman Kepada Hari Akhir dengan poin-poin yang harus kalian pahami yaitu pengertian dan fungsi iman kepada hari akhir.. Selain itu kita akan bahas sedikit mengenai jenis kiamat, beberapa tanda-tanda kiamat, dalil naqli dan gamabaran kiamat berdasarkan Al-Qur’an. PengertianPemahaman Hari AkhirJenis Sughro Kecil2. Kimat Kubro BesarDalil NaqliFungsi Pengertian iman kepada hari akhir atau kiamat secara bahasa etimologi ialah percaya akan adanya hari akhir. Sedangkan secara istilah pengertian iman kepada hari akhir ialah percaya dan meyakini akan adanya kehidupan yang kekal akhirat dan abadi setelah kehidupan di dunia Kita sebagai orang islam harus meyakini bahwa dunia ini sementara dan setelah dunia ini berakhir. Manusia akan dibangkitkan dari alam kubur untuk menerima kebenaran yang sesungguhnya dan bertanggung jawab atas segala perbuatan baik maupun buruknya sewaktu di dunia. Pemahaman Hari Akhir Hari akhir, dapat dipahami dalam dua kalimat, yaitu Hari akhir berarti hari yang paling akhir dalam hidup dan kehidupan makhluk di dunia ini, yang dikenal dengan hari kiamat. Hari akhir berarti hari kebangkitan atau hari akhirat, yaitu terjadinya kehidupan alam akhirat dengan rangkaian peristiwa di dalamnya. Nah, kita sudah tahu hal tersebut. Sebaiknya kita membenahi diri dan bersiap diri dengan beramal soleh sebanyak-banyaknya. Jenis Kiamat Di dalam islam, kita mengenal 2 jenis kiamat, yaitu Sughro Kecil Kiamat sughro merupakan kiamat kecil yang merupakan rusaknya sebagian makhluk hidup ataupun lingkungan. Contohnya seperti kematian manusia dan bencana Tanda kiamat kecil ilmu agama seakan tidak penting, banyak terjadi bencana alam. 2. Kimat Kubro Besar Kiamat kubro merupakan kiamat besar yang merupakan hancurnya seluruh alam semesta dengan segala isinya. Intinya seluruh kehidupan di dunia sudah tidak ada lagi dan berlanjut ke kehidupan selanjutnya yaitu di alam akhirat Tanda kiamat besar matahari terbit dari barat, rusaknya Ka’bah. Dalil Naqli QS. Az-Zumar ayat 68 Quran Surah Az-Zumar Ayat 68 Artinya “dan sangkakalapun ditiup maka matilah semua makhluk yang dilangit dan Dibumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagisangkakala itu maka seketika itu mereka bangundari kuburnya menunggu keputusan Allah.” QS. Az-Zumar 68 Fungsi Ada banyak fungsi dari beriman kepada hari kiamat, yaitu Menjadikan manusia bersikap hati-hati dalam hidup di dunia sehingga akan selalu taat kepada petunjuk-petunjuk agam dan membatasi diri terhadap kesenangan hidup di dunia. Berusaha menjadi manusia yang baik selama hidup di dunia, yakni berbakti kepada Allah swt, orang tua, dan berbuat baik terhadap sesama manusia. Menyadarkan manusia akan adanya hari akhir sebagai kehidupan yang hakiki bagi manusia. Menyadarkan manusia bahwa kehidupan di hari akhir adalah tujuan setiap manusia yang hidup di dunia. Mendorong manusia untuk memperbanyak amal sholeh dan meninggalkan segala larangan-larang-Nya. Menyadari bahwa alam seisinya akan hancur lebur maka setiap orang muslim harus banyak melakukan amal kebaikan serta menjauhi segala amal perbuatan yang tidak baik atau menjauhi larangan Allah swt. Mengingat bahwa hidup di dunia ini merupakan sawah ladang kehidupan alam akhirat atau merupakan jembatan untuk menuju ke alam akhirat maka kita harus membelanjakan atau menginfakkan sebagian harga untuk menghindari diri dari sifat rakus, tamak, dan kikir. Berani dan tidak takut mati karena membela agama, serta menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam. Tidak iri terhadap kenikmatan yang diperoleh orang lain. Dapat menenteramkan jiwa orang yang mendapat perlakukan kurang adil Referensi Google Docs Rohis SMP N 4 Depok Hari ini kita telah belajar mengenai Pengertian dan Fungsi Iman Kepada Hari Akhir. Selain itu masih ada lagi rukum iman yang harus kita pelajarai yaitu Iman Kepada Kitab Allah Originally posted 2019-12-10 211310.
JawabanAda 3PenjelasanSemoga membantu ya,,, JawabanKeyakinan manusia terhadap hari akhir dikelompokkan menjadi 3 tiga yaituPenjelasan— Golongan manusia atau makhluk yang tidak percaya atau tidak mengimani hari akhir dan berangpan setelah mati tidak ada kehidupan. — Golongan manusia atau makhluk yang tidak percaya atau tidak mengimani hari akhir dan berangapan setelah mati/meninggal hanya ada reinkarnasi. — Golongan manusia atau makhluk yang percaya atau mengimani hari akhir yang merupakan golongan yang sangat baik yaitu golongan umat Keimanan kepada hari akhir merupakan salah satu hal yang sudah sepatutnya dimiliki oleh manusia khususnya umat islam. Umat islam harus percaya kepada hari akhir karena banyak sumber pedoman hidup umat islam yang menyebutkan tentang kebenaran terjadinya hari akhir baik itu di dalam ayat Al Qur'an atau hadisTnabi.
Pengertian dan Hikmah Iman kepada Hari Akhir – Secara umum, pengertian hari akhir atau hari kiamat menurut agama Islam adalah hari hancurnya semua alam semesta ini beserta seluruh kehidupan yang ada di dalamnya. Iman kepada hari akhir adalah percaya dan meyakini bahwa seluruh alam, termasuk dunia dan seisinya, akan mengalami kehancuran. Bagi umat Islam, memercayai hari akhir merupakan rukun iman kelima. Umat Islam wajib percaya dan yakin bahwa hari itu pasti akan datang. Kelak manusia akan dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan Allah SWT. Dalil mengenai hari akhir tercantum dalam Al-Qur’an Surah Al-Hajj ayat ke-7 yang berbunyi sebagai berikut. “Dan sesungguhnya, hari kiamat itu pasti datang terjadi, tidak ada keraguan kepadanya. Dan sungguh, bahwasanya Allah SWT akan membangkitkan semua orang yang ada di dalam kubur“. Ayat ini menegaskan bahwa hari akhir itu bukanlah omong kosong, tetapi kejadian yang benar adanya. Hanya saja, manusia tidak ada yang tahu waktu terjadinya. Ini adalah rahasia Allah SWT dan hanya Dia sajalah yang tahu. Ketika kiamat tiba, bumi akan hancur, semua makhluk mati, lalu Allah SWT menghidupkan kembali manusia dari dalam kubur. Lalu, apakah pengertian dari hari akhir? Apa sajakah tanda-tandanya menurut Islam? Apa sajakah hikmah yang terkandung di dalamnya? Mari kita simak konten edukasi dan materi pendidikan agama Islam tentang hari akhir yang diambil dari berbagai sumber berikut. Etimologi dan Pengertian Hari AkhirDalil Hari AkhirNama-Nama Hari Kiamat dalam Al-QuranDua Macam Hari KiamatHikmah Beriman kepada Hari Akhir1. Bersikap Mawas Diri2. Rendah Hati dan Tidak Sombong3. Kesadaran untuk Taat Beribadah4. Bertanggung JawabRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu Berkaitan Agama IslamMateri Agama Islam Etimologi dan Pengertian Hari Akhir Al-Qiyāmah hari kebangkitan adalah kebangkitan seluruh umat manusia dari Adam As hingga manusia terakhir. Ajaran ini sebenarnya diyakini oleh umat tiga agama samawi, yaitu Islam, Kristen dan Yahudi. Al-Qiyāmah juga merupakan nama surah ke-75 di dalam kitab suci Al-Qur’an. Kalimat kiamat di dalam bahasa Indonesia berarti “hari kehancuran dunia”. Kata ini diserap dari bahasa Arab yaum al-qiyamah, yang arti sebenarnya adalah “hari kebangkitan umat”. Adapun kalimat hari kiamat kehancuran alam semesta beserta isinya dalam bahasa Arab adalah as-saa’ah. Menurut bahasa, yaum al-qiyamah berarti “hari kebangkitan umat”. Kalimat tersebut terdiri atas tiga suku kata, yaitu Yaum يوم berarti hari, masa, atau periode; Qiyam قيام berarti tegak, bangkit, dan berdiri; `Ummah أمة berarti umat atau bangsa. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI mendefinisikan kiamat berarti akhir zaman dunia seisinya rusak binasa dan lenyap. Berdasarkan definisi tersebut, kiamat dapat diartikan sebagai proses berakhirnya keseluruhan alam semesta beserta segala isinya. Secara istilah, yaumul qiyamah sering diartikan hari kiamat kehancuran alam semesta beserta isinya. Yaumul qiyamah sama halnya dengan yawm ad-din yang artinya suatu periode masa ketika terjadi kebangkitan sebuah komunitas umat manusia, yang hidup berdasarkan dinullah agama Allah SWT. Serangkaian dari kisah ini menurut pemahaman umum adalah penghancuran dari semua makhluk, kebangkitan makhluk yang telah mati, dan penghakiman untuk seluruh makhluk. Tidak ada satu pun makhluk yang mengetahuinya, tetapi Allah SWT memberikan tanda-tanda kecil dan tanda-tanda besar yang akan terjadi mendekati waktu qiyamah kehancuran. Setelah terjadi kehancuran, para makhluk menjalani fase yawm al-mahsyar, yaitu hari berkumpul di Padang Mahsyar. Fase selanjutnya adalah yawm ad-din, yaitu hari penghakiman atau hari ketika Allah SWT memutuskan semua perbuatan makhluk-Nya. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dijelaskan bahwa iman kepada hari akhir adalah memercayai dan meyakini bahwa seluruh alam, termasuk dunia dan seisinya, akan mengalami kehancuran. Hari akhir ditandai dengan ditiupnya terompet Malaikat Israfil. Hari akhir dapat dipahami sebagai hari berakhirnya kehidupan di dunia fana ini dan memasuki awal kehidupan baru yang abadi di akhirat. Dijelaskan juga bahwa pada hari itu daratan, lautan, dan benda-benda di langit porak-poranda. Gunung-gunung meletus, hancur, dan berhamburan. Bumi berguncang dan memuntahkan isi perutnya. Lautan meluap dan menumpahkan seluruh isinya. Benda-benda yang ada di langit bergerak tanpa kendali. Bintang, planet, dan bulan saling bertabrakan. Dengan demikian, mengimani hari akhir berarti membenarkan dengan sepenuh hati bahwa setelah kehidupan di dunia ini akan ada kehidupan lagi yang merupakan kehidupan yang sebenarnya dan bersifat abadi. Pada saat itulah, manusia akan mendapatkan kepastian hidupnya, berhasil dan berbahagia atau sebaliknya. Beriman kepada hari akhir juga harus diikuti dengan beriman kepada kehidupan akhirat dan semua peristiwa yang terjadi di dalamnya. Dalil Hari Akhir Salah satu dalil yang menjelaskan mengenai gambaran terjadinya hari akhir ada di dalam Surah Al-Qari’ah ayat ke-1–11 yang berbunyi sebagai berikut. “Demi malapetaka yang mendebarkan hati. Apakah malapetaka yang mendebarkan hati itu? Sejauh mana yang kau ketahui tentang malapetaka yang mendebarkan hati itu? Pada hari itu manusia bagai kelekatu sejenis serangga yang beterbangan mengerumuni lampu, terutama pada malam hari yang berterbangan. Dan, gunung-gunung berserpihan bagai bulu yang dihambur-hamburkan. Barangsiapa yang berat timbangan amal kebaikanya, dia akan berada dalam kehidupan yang menyenangkan. Adapun mereka yang ringan timbangan amal kebaikannya, tempat pulangnya ke lembah hawiah. Sampai di mana pengetahuanmu tentang hawiah itu? Itulah api neraka yang sangat panas“. Nama-Nama Hari Kiamat dalam Al-Quran Ada beberapa nama hari akhir, sebagai tahapan manusia untuk menerima ibadah dan amal yang mereka perbuat selama berada di dunia. Al-Qur’an menyebutkan nama-nama lain untuk hari akhir ini, antara lain Yaumul Qiyamah atau hari kiamat; Yaumul Mahsyar atau hari berkumpul bagi semua manusia; Yaumul Hisab atau hari perhitungan amal manusia; Yaumuz Zilzalah atau hari kegempaan goncangan; Yaumul Waqi’ah atau hari kejatuhan; Yaumul Qari’ah atau hari keributan; Yaumul Ghasyiyah atau hari pembalasan; Yaumul Haqqah atau hari kepastian; Yaumut Tammah atau hari bencana agung; Yaumul Jaza’ atau hari pembalasan; Yaumul Wa’id atau hari ancaman; Yaumul Mizan atau hari pertimbangan; Yaumul Jami’ atau hari pengumpulan; Yaumut Taghabun atau hari terbukanya segala kecurangan; Yaumul Ba’ts atau hari kebangkitan; Yaumud Din atau hari perhitungan; Yaumul Khulud atau hari yang kekal. Dua Macam Hari Kiamat Para ulama mengelompokkan hari kiamat menjadi dua macam, yaitu Kiamat sugra kiamat kecil, yaitu tanda-tanda kerusakan yang dialami sebagian alam dan terjadi setiap waktu. Tanda-tanda kiamat sugra seperti terjadinya bencana alam, gunung meletus, meninggalnya manusia karena sakit, tsunami, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan sebagainya; Kiamat kubra kiamat besar, yaitu terjadinya kematian dan kehancuran yang menimpa seluruh alam semesta. Dunia porak-poranda, rusak, dan hancur. Kehidupan manusia akan berganti dengan alam yang baru yakni alam akhirat. Umat Islam meyakini bahwa hari akhir tidak akan terjadi, apabila masih ada manusia yang mau menyebut nama Allah SWT. Namun, kehancuran dunia terjadi ketika sudah tidak ada lagi orang-orang beriman di muka bumi, yang tersisa hanya orang-orang jahat. Orang-orang akan kembali ke kondisi zaman jahiliah. Berbagai fitnah akan menimpa seluruh umat manusia. Mereka berada di bawah naungan rasa putus asa, kekacauan, musibah, kekafiran. Dunia porak-poranda, rusak, dan hancur. Kehidupan manusia selanjutnya akan berganti dengan alam yang baru, yaitu alam akhirat. Menurut syariat Islam, tidak ada seorang pun yang mengetahui tentang datangnya hari kiamat, baik malaikat, nabi, maupun rasul. Masalah ini adalah perkara yang gaib dan hanya Allah SWT sajalah yang mengetahuinya. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis Muhammad Saw yang sahih, Allah SWT berfirman “ Mereka bertanya kepadamu tentang kiamat Kapankah terjadinya?’ Katakanlah Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu adalah pada sisi Rabb-ku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu sangat berat huru-haranya bagi makhluk yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu, melainkan dengan tiba-tiba’. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah SWT, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui Surah Al-A’raaf ayat ke-187. ” Juga dalam firman-Nya “ Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah,’ dan tahukah kamu wahai Muhammad, boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya Surah Al-Ahzaab ayat ke-63. ” Muhammad Saw juga pernah ditanya oleh Malaikat Jibril yang datang dalam wujud seorang Arab Badui. Jibril kemudian bertanya tentang waktu terjadinya hari kiamat, tetapi Muhammad tidak mengetahui pula masalah tersebut. Menurut eskatologi Islam, kiamat dikatakan akan terjadi pada hari Jumat dan ada sejumlah tanda-tanda kiamat besar yang dijelaskan dari sejumlah hadis dan Al-Qur’an. Diriwayatkan pula oleh Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari bahwa Muhammad Saw melihat kami sedang saling mengingat-ingat. Beliau kemudian bertanya, “Apa yang sedang kalian ingat-ingat?” “Orang-orang menjawab, “Kami mengingat-ingat hari kiamat”. Beliau pun bersabda, “Hari itu tidak akan terjadi sebelum kalian melihat sepuluh tanda, yaitu asap, Dajal, Ad-Dabbah, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam As, Ya’juj dan Ma’juj, tiga gerhana satu gerhana di timur, satu gerhana di barat, dan satu gerhana di Jazirah Arab, yang terakhir adalah suatu api yang keluar dari Yaman yang menghalau orang-orang ke Padang Mahsyar” Muslim. Kewajiban beriman kepada hari akhir sudah diberitakan dalam Al-Qur’an dan hadis. Namun, bisa dipertegas oleh dalil aqli akal pikiran. Secara akal, kita bisa berpikir bahwa segala sesuatu yang ada di alam dunia mengalami perubahan. Setiap perubahan pastinya juga akan membutuhkan akhir. Sesuatu yang berakhir mempunyai tanda-tanda yang diberitakan oleh Al-Qur’an dan hadis, serta bisa diterima oleh akal. Keyakinan terhadap adanya hari akhir akan memberikan hikmah atau efek yang sangat besar dalam kehidupan manusia, paling tidak manusia akan merasa takut terhadap azab yang akan diberikan Allah SWT setelah terjadinya hari akhir. Hal ini akan membuat manusia selalu berhati-hati dalam bertindak dan akan selalu memperbanyak amal ibadah sewaktu di dunia. Menurut Nurhayati Rusdi, meyakini akan adanya hari pembalasan sebagai rangkaian peristiwa yang harus dijalani setelah hari kiamat akan menimbulkan kedisiplinan dan kewaspadaan, sebab seluruh amal tidak ada yang luput dari pengawasan Allah SWT. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa seseorang yang beriman kepada hari akhir akan menimbulkan kedisiplinan dan berusaha menjadi lebih baik karena tidak ada amal yang luput dari pengawasan Allah SWT. Dalam hal ini, kedisiplinan yang dimaksud adalah kedisiplinan beribadah kepada Allah SWT. Menurut jumhur ulama, ibadah itu yang mencakup segala perbuatan yang disukai dan diridai oleh Allah SWT, baik berupa perkataan maupun perbuatan, baik terang-terangan maupun tersembunyi dalam rangka mengagungkan Allah SWT dan mengharapkan pahala-Nya. Pengertian pahala tersebut termasuk segala bentuk hukum, baik yang berupa ma’qulat al-ma’na dapat dipahami maknanya, seperti hukum yang menyangkut dengan muamalah pada umumnya maupun yang berupa ghair ma’qulat al ma’na tidak dapat dipahami maknanya, seperti salat, baik yang berhubungan dengan anggota badan misalnya rukuk maupun yang berhubungan dengan lidah misalnya zikir dan niat. Pendidikan agama di sinilah berperan sebagai sarana transformasi pengetahuan dalam aspek keagamaan aspek kognitif, sarana transformasi norma, serta nilai moral untuk membentuk sikap aspek afektif. Selain itu, pendidikan agama juga berperan dalam mengendalikan perilaku aspek psikomotorik, sehingga tercipta kepribadian manusia seutuhnya. Pendidikan agama Islam diharapkan mampu menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan berakhlak mulia yang mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari iman kepada hari akhir. Melalui keimanan dan keyakinan terhadap adanya hari akhir, manusia memiliki harapan kehidupan yang kekal dan penuh dengan kenikmatan yang hakiki. Jika memang manusia merasakan alam kubur sebelum hari akhir, kita diperintahkan untuk berlindung kepada Allah SWT dari siksa kubur. Pergunakanlah dunia yang dianugerahkan oleh Allah SWT untuk mencari kenikmatan akhirat, yaitu surga. Kewajiban seorang mukmin adalah memanfaatkan dunia ini untuk manfaat akhirat, bukan untuk kemaksiatan dan kezaliman. Adapun beberapa hikmah beriman kepada hari akhir adalah sebagai berikut. 1. Bersikap Mawas Diri Sebagai hamba Allah SWT di muka bumi, kita tidak boleh berperilaku semena-semena dan mengikuti semua hawa nafsu kita. Mengapa? Semua yang kita lakukan di dunia ini akan berakibat kepada kehidupan di alam akhirat. Inilah yang menyebabkan kita harus bermawas diri. 2. Rendah Hati dan Tidak Sombong Sehebat apapun manusia dan setinggi apa pun jabatannya, tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Semua manusia akan hancur dan binasa. Ilmu, kekuasaan, dan harta yang dimiliki manusia, semua itu hanyalah titipan atau amanah dari Allah SWT. 3. Kesadaran untuk Taat Beribadah Surga dan neraka adalah tempat tinggal manusia di alam akhirat. Surga sebagai balasan amal baik yang disediakan bagi hamba-Nya yang bertakwa, sedangkan neraka sebagai balasan amal buruk yang disediakan bagi hamba-Nya yang durhaka. 4. Bertanggung Jawab Pada hari akhir, manusia akan diminta pertanggungjawaban atas segala perbuatannya di dunia. Itu artinya bahwa kita harus bertanggung jawab atas segala perbuatan yang kita lakukan di dunia, serta mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah SWT kelak di akhirat. Besar atau sekecil apa pun amal perbuatan kita pasti akan mendapatkan balasannya di akhirat nanti. Nah, itulah penjelasan singkat mengenai Pengertian dan Hikmah Iman kepada Hari Akhir. Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui waktu terjadinya kiamat. Namun yang pasti, kiamat akan terjadi sewaktu-waktu nanti. Manusia hanya diberi informasi terkait tanda-tandanya saja. Sebagai manusia, tugasnya hanya berbuat sebaik-baiknya dan bersiap menghadapi hari akhir. Berikut ini rekomendasi buku dari Gramedia yang bisa Grameds baca untuk mempelajari tentang hari akhir agar bisa memaknainya secara penuh. Selamat membaca. Temukan hal menarik lainnya di Gramedia sebagai SahabatTanpaBatas akan selalu menampilkan artikel menarik dan rekomendasi buku-buku terbaik untuk para Grameds. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait BACA JUGA Nama-Nama Neraka dalam Agama Islam Nama-Nama Surga dan Gambaran Surga Pengertian Iman Secara Bahasa dan Istilah serta Tingkatannya Perbedaan Kiamat Sugra dan Kubra, Apa Bedanya? Perbedaan Qada dan Qadar Beserta Contohnya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien