AnakmuBukan Milikmu (by Khalil Gibran) A nakmu bukan milikmu. Mereka putra putri sang Hidup yang rindu pada diri sendiri, Lewat engkau mereka lahir, namun tidak dari engkau, Mereka ada padamu, tapi bukan hakmu. Berikan mereka kasih sayangmu, tapi jangan sodorkan bentuk pikiranmu, Sebab mereka ada alam pikiran tersendiri. Selamat hari anak nasional! Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri Mereka dilahirkan melalui engkau tapi bukan darimu Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu -Kahlil Gibran Coba bikin thread soal ini ah. 23 Jul 2022 AnakmuBukan Anakmu Syair Kahlil Gibran Friday, February 1, 2019 Edit "Anak yaitu kehidupan, mereka sekedar lahir melaluimu tetapi bukan berasal darimu. Walaupun bersamamu tetapi bukan milikmu, curahkan kasih sayang tetapi bukan memaksakan pikiranmu lantaran mereka Kahlil Gibran "Your Children Are Not Your Children" dalam buku the prophet SementaraPuisi Khalil Gibran tentang anak adalah: Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri Mereka dilahirkan melalui engkau tapi bukan darimu Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu Karena mereka #unggahulang @sahabatkeluargakemdikbud • • • • • Anakmu bukanlah milikmu, mereka adalah putra putri sang Hidup, yang rindu akan dirinya sendiri. . Mereka Bukanberarti menerapkan reward dan punishment dalam parenting itu salah, ya, Bun. Hanya perlu lebih berhati-hati dan bijaksana. Perhatikan dan hitung baik-baik dampaknya ke anak. Karena seperti yang dijelaskan Kahlil Gibran, “Anakmu bukanlah milikmu, mereka adalah putra putri sang Hidup, yang rindu akan dirinya sendiri.” Anakmubukan milikmu. Mereka putera-puteri Sang Hidup yang rindu pada diri sendiri. Lewat engkau mereka lahir, namun tidak dari engkau, Mereka ada padamu, tapi bukan hakmu. Kita pasti kenal potongan puisi terkenal yang terkutip ini, yang menggambarkan bagaimana seharusnya menjadi orangtua. Ya, betul, ia adalah Kahlil Gibran. AnakmuBukanlah Milikmu – By Kahlil Gibran Jim Koto 0 Komentar. Facebook; Twitter . Anakmu Bukanlah Milikmu – By Kahlil Gibran. Anak adalah kehidupan, Mereka sekedar lahir melaluimu tetapi bukan berasal Darimu. Walaupun bersamamu tetapi bukan milikmu, Curahkan kasih sayang tetapi bukan memaksakan Pikiranmu. Tantangan Menjadi Orang Tua Masa Kini. Oleh Sri Mulyani, Wakil Dekan bidang akademik dan pengembangan lembaga Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Parahikma Indonesia. “Anakmu bukanlah milikmu. Mereka adalah putra-putri Sang Hidup, yang rindu akan dirinya sendiri. Mereka lahir lewat engkau, tapi bukan dari engkau. OnChildren by Kahlil Gibran. Anakmu bukanlah milikmu, mereka adalah putra putri sang Hidup, yang rindu akan dirinya sendiri. Mereka lahir lewat engkau, tetapi bukan dari engkau, mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu. Berikanlah mereka BriBUU6. Puisi Tentang Anak berjudul "Anakmu Bukanlah Milikmu" yang ditulis Oleh Kahlil Gibran. Dari puisi dibawah ini kita bisa menyimpulkan arti retorika puisi bahwa hubungan antara orangtua dan anak hanya memberikan arahan dan bimbingan tetapi bukan memaksakan keinginan dan pemikirannya. Setelah membaca puisi yang ada dibawah, Kahlil Gibran mengatakan bahwa anak-anak bukanlah milik orang tuanya. Anak-anak punya kehidupan sendiri. Memang betul anak-anak lahir melalui orang tuanya, tapi bukan orang tuanya yang memberi anak-anak itu kehidupan, Tuhanlah yang memberikannya. Anak-anak hanya dititipkan oleh Tuhan kepada orang tua mereka. Dan meski orang tua sudah merawat dan membesarkan anak-anaknya, namun mereka bukan hak orang tua untuk menguasainya. Kahlil Gibran mengatakan bahwa orang tua boleh bahkan wajib memberikan kasih sayangnya kepada anak-anak. Namun itu bukan berarti orang tua boleh memaksakan kehendaknya kepada anak-anaknya atas nama kasih sayang. Orang tua juga tidak layak memaksakan pikirannya, karena anak-anak sebagai manusia yang utuh mempunyai pemikiran sendiri. Orang tua boleh memberikan anak-anaknya rumah untuk badan mereka, tapi bukan sangkar untuk jiwa mereka. Anak-anak punya masa depan yang diimpikannya sendiri, dan orang tua tidak berhak untuk mengatur masa depan anak-anaknya itu. Bahkan sekedar niat pun tidak boleh. Mengarahkan ke jalur yang baik memang boleh, tapi bukan mengatur masa depan anak-anaknya. Apapun yang dilakukan oleh anak semuanya telah merupakan ketetapan yang maha Kuasa. Kita simak puisinya terlebih dahulu sebagai berikut Anakmu Bukanlah Milikmu - By Kahlil Gibran Anak adalah kehidupan, Mereka sekedar lahir melaluimu tetapi bukan berasal Darimu. Walaupun bersamamu tetapi bukan milikmu, Curahkan kasih sayang tetapi bukan memaksakan Pikiranmu karena mereka Dikaruniai pikiranya sendiri Berikan rumah untuk raganya, tetapi tidak jiwanya, Karena jiwanya milik masa mendatang Yang tak bisa kau datangi Bahkan dalam mimpi sekalipun Bisa saja mereka mirip dirimu, tetapi jangan pernah Menuntut mereka jadi seperti sepertimu. Sebab kehidupan itu menuju kedepan, dan Tidak tengelam di masa lampau. Kaulah busur, Dan anak – anakmulah anak panah yang meluncur. Sang Pemanah Maha Tahu sasaran bidikan keabadian. Dia menantangmu dengan kekuasaan-Nya, hingga anak panah itu meleset, jauh serta cepat. Meliuklah dengan sukacita Dalam rentangan Sang Pemanah,sebab Dia Mengasihi anak- anak panah yang meleset laksana kilat, Sebaimana pula dikasihiNya busur yang mantap Orang tua, bagi Kahlil Gibran, hanyalah sebuah busur. Dan anak-anaknya adalah anak panah. Busur hanya bisa berarti atau bermakna jika ia melepas anak panahnya. Biarkan anak panah itu melesat mengejar target berupa mimpi dan cita-citanya. Tuhan, menurut Kahlil Gibran, mencintai anak panah anak-anak yang berjalan lurus menuju targetnya, sebagaimana Tuhan juga mencintai busur orang tua yang selalu mendukung setiap kegiatan positif anaknya demi mencapai cita-cita yang diinginkan anaknya. Puisi ini sangat dramatis, kontroversial, keterlaluan, sekaligus bagai bom yang meledak di telinga orang tua. Kebanyakan orang tua selalu ingin menguasai anak-anaknya sebagai miliknya yang bisa mereka atur semaunya. — Anakmu bukanlah milikmu. Mereka adalah putra putri sang Hidup. Yang rindu akan dirinya sendiri. Mereka lahir lewat engkau, tetapi bukan dari engkau, Mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu. Berikanlah mereka kasih sayangmu. Namun jangan sodorkan pemikiranmu, Sebab pada mereka ada alam pikirannya sendiri. Patut kau berikan rumah bagi raganya. Namun tidak bagi jiwanya, Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan, yang tiada dapat kau kunjungi, sekalipun dalam mimpimu. Engkau boleh berusaha menyerupai mereka, namun jangan membuat mereka menyerupaimu, Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur ataupun tenggelam ke masa lampau. Engkaulah busur asal anakmu. Anak panah hidup, melesat pergi. Sang Pemanah membidik sasaran keabadian, Dia merentangkanmu dengan kuasaNya, Hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat. Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah, sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat, Sebagaimana dikasihiNya pula busur yang mantap. *